Kamis, 24 Maret 2011

Baca Puisi


EKSISTENSI DIRI SISWA SD
MELALUI PEMBELAJARAN
BACA PUISI

 Munawaroh, S.Pd *)

 Dalam kehidupan modern  sekarang ini, ketrampilan membaca mempunyai  kedudukan dan peran yang lebih penting dibandingkan dengan ketrampilan mendengarkan, berbicara atau menulis. Oleh karena itu sangatlah beralasan kalau Dr. Daoed Joesoef sewaktu menjadi  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selalu menganjurkan kita gemar membaca .Kegemaran dan kebiasaan membaca memungkinkan kita dapat memetik  pengetahuan dan pengalaman  dari  karya tulis  atau buku-buku. Dalam hubungan ini, bangsa Jepang agaknya sangat tepat untuk dijadikan contoh. Di samping membaca dapat menambah pengetahuan dan pengalaman kegemaran   membaca terutama membaca puisi  dapat meningkatkan   eksistensi diri siswa. Namun kenyataan  yang ada para guru Sekolah Dasar banyak yang kurang senang dalam pembelajaran baca puisi. Materi tetap disampaikan,tetapi kurang memperhatikan aspek-aspek dalam pembelajaran puisi,  sehingga hasil yang dicapai siswa kurang maksimal.
          Memang guru Sekolah Dasar dituntut menguasai semua materi pelajaran. Padahal tidak semua guru mampu untuk menguasai materi tersebut. Kita menyadari, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun sebagai guru harus kreatif, inovatif  dan memiliki  dedikasi yang tinggi  dalam menjalankan tugas profesinya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk  membahas masalah tersebut,”Eksistensi Diri Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Baca Puisi”
          Eksistensi diri menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah  kemampuan untuk  memunculkan atau mengaktualisasi potensi, sehingga bisa diterima oleh  komunitas tertentu. Aktualisasi diri siswa muncul melalui pembelajaran. Menurut I Bruner (1996) belajar adalah  suatu proses aktif yang dilakukan oleh siswa dengan jelas. Artinya siswa mengkonstruksi sendiri  gagasan baru atau konsep-konsep baru atas dasar konsep pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Siswa memilih dan menstranformasi informasi yang diperolehnya, menyusun hipotesis dan membuat keputusan atas dasar struktur kognitif yang dimiliki tersebut.Disamping itu siswa juga dapat bergerak lebih jauh melampaui informasi yang diperoleh.
          Pembelajaran baca puisi adalah jawabannya. Puisi menurut Pradopo (1990 :7) adalah mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan,yang merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama.Semua itu merupakan sesuatu yang penting,yang direkam dan diekspresikan serta dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting,digubah dalam wujud yang paling berkesan.
         Pembelajaran baca puisi merupakan proses perubahan tingkah laku (emosi) siswa yang ditimbulkan melalui praktek atau latihan. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri.
         Pembelajaran baca puisi yang dapat membangkitkan eksistensi diri siswa sekolah dasar ada beberapa aspek :
Materi Suara
·      Latihan Pernapasan
      Siswa dibimbing untuk menghirup udara sebanyak mungkin  dalam keadaan    mulut tertutup, kemudian udara dikeluarkan melalui mulut sedikit demi sedikit.  sebanyak sepuluh kali.Jika tehnik ini dilakukan dengan baik dan benar,dapat mengurangi beban jiwa siswa sehingga timbul fres (lega) yang pada akhirnya sikap percaya   diri akan muncul.
·      Olah Vokal 
      Siswa dibimbing melafalkan vocal a,i,u,e,o sampai habis nafas.Kemudian dilafalkan lagi mulai dari suara rendah , agak tinggi dan semakin tinggi. Dengan tehnik ini siswa dapat mengatur alur suara sehingga tanpa disadari muncul sikap keberanian dalam arti siswa tanpa merasa rendah diri diharapkan mampu mengungkapkan pendapat kepada orang lain.
Tehnik Baca Puisi
Ø Intonasi
      Siswa dibimbing cara mengatur nada tiap kata dan melakukan penekanan pada     kata-kata  tertentu sesuai dengan tanda baca dan maksud kata  ( penjedaan )Dengan demikian diharapkan siswa memiliki kemampuan membaca dengan baik,sesuai dengan tanda baca dan makna puisi.Pengaruh tehnik ini diharapkan siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan dimana ia berada.

 Ø Irama dan Pengaturan
 Siswa dibimbing mengatur ketukan dalam  membaca puisi, dari  judul ke bait empat ketukan, dari baris ke baris berikutnya dua ketuk.  Dengan tehnik ini melatih siswa  untuk disiplin,  sehingga mampu menaati  aturan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Ø  Klimaks, Anti Klimaks, Phrasering, Movement, Gestur
Siswa dibimbing untuk mengekspresikan makna puisi sehingga membangkitkan    emosi (perasaan) dengan mimik (peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan   raut muka) sehingga puisi tersebut memiliki roh (jiwa).  Dalam aspek ini mengandung maksud  siswa  dilatih mampu menstabilkan  dan mengendalikan emosi yang timbul dari jiwanya.
§  Penghayatan (memahami isi puisi)
  Pada penghayatan ini siswa dibimbing agar mampu memahami dan menghayati   makna puisi baik yang tersurat maupun tersirat sesuai pesan penyair.Sehingga siswa larut dalam situasi penulis dalam arti menjiwai karakter puisi secara keseluruhan.   Hal ini sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter siswa. Siswa memiliki kehalusan  budi,ramah,sopan terhadap sesama serta peka terhadap lingkungan.
§  Penampilan 
             Dengan kostum yang sopan, tata rias yang pantas, penguasaan panggung penuh  percaya diri, diharapkan siswa memiliki kepribadian yang supel, fleksibel dan mantab.
            Untuk mewujudkan eksistensi diri siswa SD tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kreatifitas dan inovasi guru sangat dibutuhkan sehingga sesuai yang diharapkan.  Patut disadari pembelajaran baca puisi  memiliki manfaat yang kompeten terhadap perkembangan karakter siswa. Menstabilkan emosi siswa, peka terhadap lingkungan, penuh percaya diri, sehingga eksistensi diri siswa akan muncul yang akhirnya siswa  Sekolah Dasar memiliki pribadi  yang  mantab    di lingkungan  sekolah,  keluarga  dan masyarakat, sebagai tunas muda harapan masa depan bangsa yang bermartabat.
DAFTAR PUSTAKA  
§  Ambarini, Bahan Ajar Puisi I, Semarang : IKIP PGRI,2002.
§  Jurnal Edukasi No.02, tahun V, April – Juni 1993, Semarang : Fakultas Ilmu Pendidikan   IKIP Semarang.
§  Suyatno,H,dkk, Bahasa dan Sastra Indonesia,Jakarta,Mentari Pustaka,2008

Munawaroh, S.Pd *)
Guru SD 3 Klepu
UPTD Dikpora Keling

1 komentar: